Tips Melawan Writer's Block



KBMN Gelombang 28
Resume Pertemuan ke-7
Tema            : Mengatasi Writer's Block
Narasumber: Ditta Widya Utami, S. Pd.,Gr
Moderator   : Raliyanti, S. Sos.,M.Pd

Assalamualaikum Wr. Wb., salam sehat dan bahagia para pembaca hebat!

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film atau sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll. Namun faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan.Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Berikut penjelasan narasumber kita malam ini, Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr., seorang guru yang luar biasa dengan segudang prestasi.

Apa itu Writers Block?

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya.WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya. WB ini bisa terjadi berulang, mereinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan.Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya. 
Lalu, apa saja faktor penyebab terjadinya WB? Yuk, kita simak penjelasan bunda dari Muhammad Fatih Musyfiq berikut ini,
1. Mencoba metode/topik baru, dalam menulis Metode/topik baru sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. Contoh, ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi, kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.
2. Stress, dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.
3. Lelah fisik/mental, Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress.
4. Terlalu perfeksionis 

Bagaimana? Sekarang sudah tahu kan penyebab WB? Mau tahu dong cara melawannya? Pasti mau, dong! Tapi, sebelum saya memberi tahu cara melawan WB, kita kepoin tentang narasumber kita yang luar biasa ini dulu, yuk! Nih, profilnya!


Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. 

Riwayat pendidikan :
SDN Cipeundeuy Subang (1996-2002)
SMPN 1 Cipeundeuy Subang (2002-2005)
SMAN 1 Purwakarta (2005-2008)
Pendidikan Kimia UPI (2008-2012)

PPG Daljab A3 UNM (2020)

Karya tunggal :

Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial (klik di sini)
Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)
Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)

Buku karya bersama :

Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 
Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB
Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia
Aku Bangga Jadi Anak Muslim - Jendela Puspita

 Prestasi/Penghargaan yang pernah diraih:

Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020
Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020
Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020
Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri
Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73
Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas
Penghargaan Bupati Subang (2022)

Komunitas yang diikuti :

MGMP IPA (Pengurus di Komisariat Kalijati, Subang)
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal)

 Pengalaman/Aktivitas :

Pengajar Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan 6
Pemateri tentang Pemanfaatan Akun Belajar.id dan PMM di IHT SMPN 1 Cipeundeuy (2022)
Narasumber Pelatihan Belajar Menulis melalui WA Grup (PGRI)
Narasumber Belajar Bicara (Webinar APKS PGRI) 
Narasumber GEMA #3 AGUPENA (November, 2022)
Narasumber di Kelas Pelatihan Kreatif Menulis Agupena Pusat (September, 2021)
Narasumber di Kelas Menulis Buku Inspirasi, Agupena NTT (September, 2021)
Narasumber di Kelas Penulis Surabaya (Juli, 2021)
Narasumber Menulis Bersama Pak Naff, Sumatera (Mei, 2021)
Membimbing siswa menulis cerpen selama 20 hari hingga lulus ODOP Challenge Lisangbihwa (April, 2021)
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cipeundeuy, Subang pada Pemilu 2019
Membimbing siswa hingga meraih Juara 1 LKTI tingkat kabupaten yang diadakan oleh Dinas Sosial Kab. Subang tentang HIV/AIDS

Bagaimana? Hebatkan? Masih mau lebih tahu tentang narasumber? Main ke blognya, yuk!


Selain narasumber yang hebat, moderator kelas pembelajaran malam ini pun luar biasa, Ibu Rallyanti ,S. Sos., M.Pd., beliau merupakan alumni KBMN Angkatan20,  beliau telah menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yang kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yang sudah beliau miliki, baik fiksi mau pun nonfiksi.

Demikian profil narasumber dan moderator kita malam ini, sama-sama hebat dan luar biasa, semoga menjadi motivasi untuk kita yang sedang berproses untuk menjadi seperti mereka.

Lanjut ke materi, ya? Tadi sudah dipaparkan penyebab WB, sekarang lanjut ke cara melawan WB!

1. Mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi
2. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa teman dan beliau sendiri terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.
3. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan, insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.
4. Jangan Terlalu Perfeksionis karena jika menulis terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya tidak akan pernah rampung. Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas. Free writing salah satu kunci menghadapi WB. Menurut Ibu Ditta, tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai.

Yuk, Semangat melawan WB agar terbit buku mayor! Semangat jangan kasi kendor, kita semua punya mimpi yang sama untuk menjadi penulis, karena mimpi adalah motivasi. Tak ada mimpi, tak ada motivasi! Salam literasi. 

Komentar

  1. Kendorx jgn kasih siapa2 bu...bagi semangaat aj heheπŸ’ͺ

    BalasHapus
  2. Sangat memotivasi untuk melawan virus WB πŸ‘

    BalasHapus
  3. Ketika WB hadir, manfaatkan me time untuk merileksasi diri.. semangat selalu bu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran