Belajar Puitis Melalui Puisi


Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28
Resume ke-17
Tema             : Menulis Puisi
Narasumber: Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd.
Moderator   : Sim Chung Wei, SP.

Assalamualaikum Wr. Wb., salam sehat dan bahagia sobat pembaca hebat!

KBMN memang luar biasa, mulai dari narasumber hingga materi yang disampaikan. Kualifikasi narasumber tak main-main, mulai dari sarjana hingga profesor. Materi pun demikian, semua ragam tulisan dipaparkan, dari ragam tulisan sederhana yang berisi pengalaman hingga ragam tulisan ilmiah. Nah, malam ini, kelas belar menulis Kedatangan narasumber yang memiliki keahlian dalam berpuisi, beliau adalah Ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd., yang dimoderatori oleh Koko Sim Chung Wei, SP., moderator yang memiliki keahlian yang sama dengan narasumber, yaitu sama-sama pandai merangkai kata-kata puitis. Mungkin sobat hebat sudah penasaran dengan materi kali ini. Namun, sebelum masuk materi, alangkah baiknya kita kenal dulu dengan narasumbernya, berikut profilnya, kepoin, yuk!

 
Seperti para narasumber sebelumnya, narasumber kita malam ini pun tak kalah hebat, tentu disertai dengan prestasi-prestasi yang luar biasa. Semoga kita bisa mengikuti jejak-jejak mereka, ya, sobat hebat! Karena malam ini materinya puisi, maka izinkanlah saya menulis sebuah puisi akrostik terkait nama saya, MARLINA.

Mengenalmu mendatangkan asa
Asa yang senantiasa ku langitkan
Rindu tak bertepi tercurah untukmu
Linangan bulir bening mewakili hatiku
Itulah ketulusanku untukmu
Namun, rindu dan asa tak jua bersua
Akhirnya, takdirlah pemangku segalanya 
 
Semoga pembaca hebat berkenan dengan puisinya, ya! Agar pembaca hebat tak lagi penasaran dengan materi malam ini, kita langsung cuuus aja, ya!

Definisi puisi 


Ciri dan jenis puisi

Selain ragam puisi di atas, ada beberapa jenis puisi lainnya, diantaranya puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. 
Selanjutnya, teknik menulis puisi versi narasumber,
1. Menulis puisi yang baik harus sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan puisi. Misalnya, dengan memperhatikan diksi, rima, irama, larik, bait, serta jenis puisi yang hendak ditulis.
2. Memperbanyak membaca kamus diksi,  agar memperkaya khazanah diksi yang dimiliki, sehingga pilihan kata yang digunakan dalam menulis puisi lebih bervariatif.
3. Menentukan tema, kata kunci, memilih diksi yang tepat, menentukan rima dan majas yang sesuai, kemudian mengembangkannya sesuai dengan rasa atau selera estetika penulis.
3. Dalam menentukan diksi yang akan digunakan, harus memperhatikan ketepatan kata dan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi.

Demikian resume malam ini, semoga bermanfaat. Materinya paket komplit, ya, sobat hebat! Langkah selanjutnya adalah menulis puisi, mari beraksi! Salam hangat dan salam literasi!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran