Berpantun Ria Bersama KBMN


Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28
Resume ke-13
Tema            : Kaidah Pantun
Narasumber: Miftahul Hadi, S. Pd.
Moderator   : Dail Ma'ruf, M. Pd.

Assalamualaikum Wr. Wb., salam sehat dan bahagia sobat hebat!

Rabu, 8 Februari 2023, saya dan seorang sahabat berkunjung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Di sela-sela antrian yang tidak begitu panjang, teringat resume pertemuan ke-13 yang belum disentuh. Segera saya ambil handphone di tas, dan inilah hasilnya!

Bertandang ke Pajak bersama sahabat 
Lapor pajak penghasilan utama
Bila kamu nak jadi orang hebat
Jadikan Merdeka Belajar kurikulumnya

Semoga setiap baris dalam pantun ini tidak terkesan "memaksa" dipadupadankan, dan sobat pembaca hebat tidak "tersiksa" membacanya, tapi kalau "terpaksa" dan "tersiksa" mohon maaf, masih penulis pemula.

Belajar menulis pantun sambil berkendara
Berkendara menuju kantor pajak
Bila belajar dengan kurikulum merdeka
Bersiaplah jadi orang bijak

Itulah karya pantun saya hari ini, hasil binaan dari Bapak Miftahul Huda, S. Pd, narasumber hebat yang memiliki kepiawaian dalam merangkai huruf menjadi untaian kata yang elok dibaca dan didengar, serta sarat makna.

Sobat hebat, negara kita ternyata memiliki kekayaan seni verbal yang sangat beragam, lho! Salah satunya adalah pantun yang saya buat di atas. Nah, bagi sobat hebat yang ingin belajar menulis pantun, kita kepoin materi dari Mas Mif, yuk!

Mengenal pantun

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019).
Selain definisi di atas,  menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) Pantun berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).

Sobat hebat, tahukah kalau pantun merupakan tradisi asli negara kita? Intip penjelasannya di bawah ini, ya!


Pantun juga sudah diakui oleh UNESCO, lho, sobat hebat! Sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020). Kerenkan! Masih tidak suka pantun? Yuk, cintai tradisi negara kita, kalau bukan kita? Siap lagi!

O, ya, sobat hebat! Selain Kentrung di Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta Randal dari Minangkabau, di daerah kami, Pulau Lombok pun ada pantun, kami biasa menyebutnya Lelakaq, pantun masyarakat Sasak (suku asli Lombok-Nusa Tenggara Barat) yang kegunaannya pun sama dengan pantun, jumlah barisnya pun sama, rimanya pun demikian. Agar sobat hebat tidak penasaran dengan Lelakaq dari daerah kami, saya berikan contohnya, ya!

Brembe langan jok Telage Waru
Ojok noto kadu jaran
Ndaq girang pade lawan guru
Laun salaq kenjarian

(Bagaimana jalan menuju Telaga Waru (nama sebuah desa di Lombok)
Ke sana harus Kendarai kuda
Janganlah sering melawan guru
Kelak hidupmu akan sengsara)

Nah, itu contoh pantun dari Lombok, bagaimana dengan daerahmu? Tulis di kolom komentar ya, sobat hebat, nama daerah dan nama pantunnya, kalau bisa contohnya juga, ya, agar kita semakin tahu keberagaman seni pantun kita!

Selanjutnya, kita menuju ke manfaat dan fungsi pantun, sobat hebat!

Manfaat pantun

Selain indah dibaca dan didengar, pantun ternyata memiliki banyak kegunaan atau manfaat. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu, pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan, pidato, sebagai lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah.

Fungsi pantun

1.Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir.
2. Pantun melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar
3. Secara sosial, pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat
4. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir,dan bermain kata
5. Pantun sebagai alat penguat pesan

Manfaat dan fungsi pantun sudah dipaparkan, selanjutnya kita menuju ke ciri-ciri pantun, kepoin, nih!

Ciri-ciri Pantun


Bagaimana, super jelas 'kan materi dari Mas Mif? Kalau sudah jelas, mulai tulis pantun, yuk! Untuk memudahkan sobat hebat menulis pantun, Mas Mif sudah bagikan tipsnya, berikut tips mudah menulis pantun ala Mas Mif!

1. Memahami kaidah atau ciri pantun
2. Menguasai perbendaharaan kata
3. Menulis isi pantun
4. Menulis sampiran pantun

Untuk lebih jelasnya mengenai materi ini dan ingin lebih kenal dengan narasumber, sobat hebat bisa jalan-jalan ke blog ini, ya!

https://anyflip.com/wiirj/cfbd/

Makan ikan rasanya gurih 
Sekian dan terima kasih 

 
Naik motor jalannya lambat
Motor mogok di tengah jalan
Wahai kawan saya mohon pamit
Segala khilaf mohon dilupakan


Terima kasih saya ucapkan kepada narasumber yang telah bermurah hati membagikan ilmu yang sangat bermanfaat, semoga menjadi ladang ibadah, dan tak lupa saya haturkan terima kasih untuk pemandu kegiatan, Bapak Dail Ma'ruf, semoga sehat selalu dan diberikan kebaikan, serta kemudahan. 


Salam hangat dari Pulau Seribu Masjid, salam literasi!



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran