Memahami Konsep Menulis Nonfiksi


Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28
Resume ke-14
Tema: Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber: Musiin, M. Pd
Narasumber: Yandri Novita Sari, S. Pd

Assalamualaikum Wr. Wb., salam sehat dan bahagia sobat hebat!

KBMN memang luar biasa, semua genre dalam dunia kepenulisan dibagikan kepada peserta secara gratis, tanpa membayar sepeser pun kepada KBMN alias nol rupiah. Gratis, bukan berarti tak berkualitas, gratis bukan berarti abal-abal. Mengapa KBMN berkualitas dan tak abal-abal? Satu, narasumbernya hebat-hebat, kualifikasinya tak perlu dipertanyakan lagi. Dua, materi dan penyampaian materi yang dibagikan kece badai. Seperti kelas belajar malam ini,  materinya tak kalah kece "Konsep Buku Nonfiksi" yang disampaikan oleh narasumber hebat, Ibu Musiin, M. Pd., dipandu oleh Ibu Yandri Novita Sari, S. Pd., Sebelum masuk ke materi, kita kenalan dulu dengan narasumber, yuk!

  
Sobat hebat! Jika kita berbicara tentang buku, maka penulis harus mengetahui bagaimana konsep buku yang akan ditulis. Kepintaran dalam mengemas isi buku tentu menjadi poin penting, bertujuan agar buku yang dihasilkan menjadi bermakna di setiap lembarannya. 
Selain memiliki tujuan dan manfaat, konsep buku juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas, baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi.
Jadi, bagi seorang penulis, mengetahui konsep buku sangat penting, karena berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku. Hal ini juga agar kita terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block .

Nah, sobat hebat! Pada pertemuan malam ini kita akan mengupas materi "Konsep Buku Nonfiksi" hingga tuntas...tas...tas!

Memahami tulisan nonfiksi

Tulisan nonfiksi bersifat objektif dan berbasis data dan fakta. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya.

Jenis-jenis buku nonfiksi 

Pola penulisan buku nonfiksi

 Ada 3 pola penulisan buku nonfiksi, yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Anotomi Buku Nonfiksi 
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Materinya komplit banget, ya, sobat hebat! Narasumber KBMN memang tidak pelit ilmu. Kita lanjut materi lagi, ya!

Proses penulisan buku nonfiksi 

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
 Pratulis

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

Langkah kedua
Menulis Draf



Langkah Ketiga
Merevisi Draf




Langkah Keempat
Menyunting Naskah



Nah, langkah terakhir dalam proses penulisan buku nonfiksi adalah penerbitan. Tahap inilah yang paling dinanti, impian terbesar seorang penulis adalah menerbitkan karyanya, karena mahkota seorang penulis adalah buku. Semoga kita sampai pada tahap ini kawan-kawan! Tetap semangat menulis, ya, sobat!

Alhamdulillah, akhirnya materi keren ini sudah tersampaikan kepada pembaca hebat, komplit lagi, tinggal eksekusi. Ayo, mulai menulis! 

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar (Musiin, M. Pd). 

Maka, ambillah kesempatan yang ada, karena terkadang kesempatan itu tak datang dua kali. Salam hangat dan salam literasi!







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran