Proofreading Dulu, Publikasi Kemudian!

Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28
Resume ke-12
Tema           : Proofreading Sebelum
                      Menerbitkan Tulisan
Narasumber: Susanto, S. Pd
Moderator   : Helwiyah, S. Pd., M.M.

Assalamualaikum Wr. Wb., salam sehat dan bahagia pembaca hebat!

Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo? Bagaimana rasanya?
Jika kita di posisi penulisnya , apa yang harus dilakukan sebelum tulisan dipublish?
Inilah yang dikupas tuntas malam ini oleh narasumber, Bapak Susanto, S. Pd., yang akrab disapa Pak Dsu, dan dipandu oleh Ibu Helwiyah, atau lebih hangat dipanggil Ibu Ewi. Untuk lebih mengenal narasumber, kita intip profilnya, yuk!


Nah, untuk menghindari kesalahan tersebut, narasumber menyarankan untuk melakukan swasunting atau self editing. Swasunting atau self editing merupakan proses mandiri yang dilakukan oleh penulis untuk memperbaiki karya tulisnya. Dengan melakukan swasunting, kita sebagai penulis berupaya meminimalkan kesalahan yang terdapat dalam tulisan sendiri. Lalu, apa saja tahapan-tahapan dalam melakukan swasunting? Berikut tahapannya! 

Jadi, tahapan-tahapan dalam melakukan swasunting meliputi:

1. Endapkan tulisan Anda beberapa waktu. Istirahatkan tulisan selama beberapa jam, bahkan mungkin satu atau dua hari. Metode ini dilakukan agar kita lupa dengan apa yang kita tulis, sehingga ketika kita membacanya kembali, karya tersebut terkesan dikerjakan oleh orang lain. Dengan begitu, kita bisa lebih tega merombak tulisan, lebih mudah mendeteksi kesalahan, lebih peka terhadap alur tulisan yang belum enak dibaca, dan mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan lainnya. Tentu dengan menggunakan KBBI dan PUEBI sebagai acuan.

2. Meminta teman membaca tulisan kita.
Ingat, betapa pun andalnya kita dalam menulis, kita tetap membutuhkan “mata kedua”. Respons serta masukkan dari orang lain terhadap tulisan kita sangat patut untuk dipertimbangkan.

Nah, jika sudah melakukan proses di atas. Namun, sobat hebat masih ragu dengan tulisan sendiri, sobat hebat bisa melakukan langkah berikut ini,

3. Meminta seorang proofreader.
Proofreader adalah profesi yang ditugasi untuk melakukan proofreading. Apa itu proofreading? Bagaimana melakukan Proofreading? Berikut pemaparannya,

Mengenal proofreading 

Dikutip dari laman uptbahasa.untan.ac.id
Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya.

Bagaimana melakukan proofreading?

JANGAN SEKALI-KALI MELAKUKAN PROOFREADING KETIKA TULISAN BELUM SELESAI ATAU BELUM JADI HINGGA PARAGRAF TERAKHIR, karena proofreading yang dilakukan sebelum tulisan selesai, besar kemungkinan akan membuat tulisan tidak jadi dan tidak akan utuh menjadi sebuah tulisan yang diharapkan. Berikut ini tips melakukan proofreading,

Tahap selanjutnya adalah,

4. Menggunakan aplikasi atau editing tools. Tentunya langkah ini sudah tak asing bagi sobat hebat dalam melakukan swasunting dengan menggunakan editing tool atau google doc untuk memperbaiki typo. 

Pemaparan di atas membuka pikiran kita mengenai pentingnya swasunting, proofreang, atau editing, ya, sobat hebat! Nah, mulai hari ini, mari kita melakukan hal tersebut sebelum mempublikasi tulisan, agar tulisan kita nyaman dibaca dan  mudah dipahami, jadilah penulis yang bijak! Salam hangat dan salam literasi! 







 



 






  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran