Strategi Jitu Promosi Buku


Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28
Pertemuan ke-28
Resume ke-28
Tema: Teknik Promosi Buku
Narasumber: Akbar Zainuddn, MM., MNE.
Moderator: Sim Chung Wei, SP.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sehat dan bahagia, sobat hebat!

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga bisa mengikuti kelas belajar ini sampai pertemuan ke-28. Insyaallah, semoga kita bisa mengikuti kegiatan ini sampai pertemuan terakhir alias pertemuan ke-30. Dalam setiap langkah atau keputusan yang kita ambil dalam hidup, sekecil apapun langkah atau tindakan itu, pasti ada alasannya, meskipun alasan tersebut terkadang sangat sederhana. Termasuk ketika  kita memutuskan untuk bergabung di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), ada berjuta-juta alasan yang membuat kita ikut serta di dalamnya. Ada yang ingin sekedar belajar menulis, ada yang ingin mencari atau menambah komunitas menulis, dan ada juga di antara kita yang ingin menambah koleksi karyanya, baik berupa antologi maupun buku solo. Apapun alasan kita bergabung di KBMN, harapan saya adalah kita berhasil mewujudkannya. Yang alasannya sekedar belajar menulis, akhirnya bisa menerbitkan buku, yang alasannya menambah komunitas, akhirnya bisa menambah koleksi karyanya, yang tujuannya menambah karya, betul-betul bertambah karyanya dan karyanya bisa mejeng di toko-toko buku kesayangan kita. Jadi, pada akhirnya tujuan kita sama, ingin menerbitkan buku, dan mungkin berharap bisa mendapatkan cuan. Agar karya kita bisa dikenal dan dinikmati masyarakat luas, serta bisa memperoleh cuan dari buku yang kita hasilkan dibutuhkan teknik promosi yang baik. Nah, agar sobat hebat bisa promo karyanya denga baik, ikuti strategi dari Bapak Akbar Zainudin berikut ini, ya!


APA ITU PROMOSI BUKU?

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. 

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita. 

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 
4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU. 

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

PERTAMA, LAUNCHING BUKU. 

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. 

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan, tidak harus sekali. Bulan ini Launching pertama, bulan depan launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

KEDUA, BEDAH BUKU. 

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kegiatan tersebut bisa dilakukan secara berkala. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, bisa dilaksanakan di sekolah. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Kita bisa membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Kita bisa share materi-materi yang ada di buku secara berkala, bisa seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Bisa kita bentuk di WA Grup. 

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

KEENAM, JUALAN di MARKETPLACE
Membuka toko di marketplace dapat meluaskan promosi dan distribusi kita.  Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya)

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL 
Promosi buku di media sosial (Medsos). Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Tapi, jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Ayoo, semangat menulis agar karya kita segera dicetak, dan setelah buku terbit, jangan lupa jadi promotor untuk tulisan kita sendiri, ya! Sekian yang bisa saya share, semoga bermanfaat. Salam hangat, dan salam literasi!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama kelas XII TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Peserta Didik SMA/SMK Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berbagi Informasi Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran