Pentingnya Komunikasi yang Efektif dan Efesien di Lingkungan Kerja

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam sehat dan bahagia sahabat hebat!

Hari ini, Rabu, 15 Maret 2023, bertempat di Lombok Plaza Hotel & Convention. Saya dan 65 guru SMA se-Pulau Lombok mengikuti Pembinaan Penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK). Kegiatan ini berlangsung sampai hari Jumat, 17 Maret 2023. Acara dibuka oleh Kadis Dikbud, Bapak Aidi Furqon. Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan harapan kepada seluruh  peserta agar terus mengupgrade diri, melek tekhnologi dan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar mengajar.

Adapun materi pembuka kegiatan siang hari ini adalah bagaimana cara kita berkomunikasi yang efesien dan efektif, baik di lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat. Materi ini disampaikan oleh Bapak Drs. L. Muhammad Hidlir, kepala bidang PSMA Dikbud Provinsi NTB. Berikut pemaparannya!

"Marah itu gampang, tapi membuat orang tidak tersinggung itulah yang sulit" ungkapnya. Agar bisa tercipta hubungan yang harmonis di lingkungan kerja, mulailah dari tindak tutur yang baik. Tindak tutur adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam berucap atau berkata. Beliau memaparkan jenis tindak tutur dalam komunikasi, yaitu:

1. Tindak Tutur lokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam arti “berkata” atau tindak tutur dalam bentuk kalimat yang bermakna dan dapat dipahami. Tindak tutur lokusi cenderung mengungkapkan sesuatu secara gamblang atau apa adanya. Contoh “Saya lapar”, seseorang mengartikan “Saya” sebagai orang pertama tunggal (si penutur), dan “lapar” mengacu pada “perut kosong dan perlu diisi”

2. Tindak tutur ilokusi. Pada tindak tutur ilokusi, penutur menyatakan sesuatu dengan menggunakan suatu gaya yang khas, yang membuat si penutur bertindak sesuai dengan apa yang dituturkanya. Tindakan ini mengandung makna yang berhubungan dengan fungsi sosial. Contoh “Sudah hampir pukul tujuh.” Kalimat di atas bila dituturkan oleh seorang suami kepada istrinya di pagi hari, selain memberi informasi tentang waktu, juga berisi tindakan yaitu mengingatkan si istri bahwa si suami harus segera berangkat ke kantor, jadi minta disediakan sarapan. Oleh karena itu, si istri akan menjawab mungkin seperti kalimat berikut, “Ya Pak! Sebentar lagi sarapan siap.” 

3. Tindak tutur  perlokusi. Tindakan perlokusi berarti melakukan suatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Tindak perlokusi menghasilkan efek atau hasil. yaitu hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada pendengar, sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat itu. Tanggapan tersebut tidak hanya berbentuk kata-kata, tetapi juga berbentuk tindakan atau perbuatan. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja. Contoh, “Saya lapar”, yang dituturkan oleh si penutur menimbulkan efek kepada pendengar, yaitu dengan reaksi memberikan atau menawarkan makanan kepada penutur. 

Menurut beliau, tindak tutur yang harus dibudayakan di lingkungan kerja adalah tindak tutur yang tidak membuat bawahan atau rekan kerja kita tersinggung. Berkomunikasilah dengan efesien dan efektif, perhatikanlah tindak tutur kita, perhatikanlah kondisi pendengar kita, situasi dan suasana agar tercipta lingkungan kerja yang harmonis. 

Oke, sobat hebat, itulah materi kegiatan hari ini, semoga bermanfaat! Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan kerja yang harmonis dengan menerapkan tindak tutur yang baik, karena lingkungan kerja adalah rumah kedua kita!  Salam hangat, dan salam literasi!